Menag: Peringatan Jubileum Momentum Tumbuhkan Solidaritas Anak Bangsa
Kolaka (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakan bahwa peringatan Jubileum 100 tahun Injil jangan hanya sampai
pada seremonial saja, tetapi harus jadi momentum tumbuhkan kesabaran,
sensivitas, dan solidaritas antar anak bangsa.
“Peringatan Jubileum telah memasuki 100 tahun dan menjadi warisan tak ternilai bagi kita sekalian untuk tidak hanya mengenang perjuangan dan sejarah masa lalu, tetapi mampu menginternalisasikan pesan-pesan moral Peringatan Jubileum ini,” demikian sambutan Menteri Agama Lukaman Hakim Saifuddin pada acara Peringatan Jubileum 100 Tahun Injil Masuk Jazirah Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan di Mowewe Kabupaten Sulawesi Tenggara, Sabtu (13/2).
Turut hadir mendamping Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada acara tersebut Kepala Biro Umum Syafrizal, Direktur Urusan Agama Kristen Andar Gultom, dan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan berdasarkan fakta sejarah, di bumi Mowewe inilah para zending atau penginjil pertama kali menginjakkan kaki untuk menyebarkan ajaran kasih dan kedamaian, sebagaimana termaktub dalam kitab suci injil. “Saya mengajak umat Kristiani dapat menapaktilasi perjuangan para zending yang pada masa itu tentu saja tidaklah mudah, bahkan mereka harus berhadapan dengan kolonial dan banyak diantara para zending ditolak,” ucap Menag.
Menag menambahkan, berliku dan terjalnya perjuangan para zending, hari ini diperingati agar umat Kristiani mampu merawat dan meneruskan semangat kasih dan kedamaian untuk Indonesia yang lebih baik di segala bidang, makmur dan harmoni. Peran Gereja sebagai tempat meneruskan perjuangan, disaat perubahan sejarah yang besar ini, dipanggil untuk memberikan tanda – tanda yang lebih jelas tentang kehadiran dan kedekatan Tuhan.
“Sebagaimana dalam iman Kristen, bahwa Tuhan senantiasa mengampuni semua orang, saya mengajak kita sekalian tidak pernah jemu meminta pengampunan dengan harapan Tuhan akan mengawasi dan menuntun perjalanan kita untuk berbuat baik dan benar serta menerima belas kasih-Nya,” kata Menag.
Menag berharap Peringatan Jubileum 100 Tahun Injil ini berjalan sesuai agenda. Menag mengapresiasi kerja keras panitia dan Pemerintah Sulawesi Tenggara beserta jajarannya. (ba/mkd/mkd)
“Peringatan Jubileum telah memasuki 100 tahun dan menjadi warisan tak ternilai bagi kita sekalian untuk tidak hanya mengenang perjuangan dan sejarah masa lalu, tetapi mampu menginternalisasikan pesan-pesan moral Peringatan Jubileum ini,” demikian sambutan Menteri Agama Lukaman Hakim Saifuddin pada acara Peringatan Jubileum 100 Tahun Injil Masuk Jazirah Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan di Mowewe Kabupaten Sulawesi Tenggara, Sabtu (13/2).
Turut hadir mendamping Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada acara tersebut Kepala Biro Umum Syafrizal, Direktur Urusan Agama Kristen Andar Gultom, dan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan berdasarkan fakta sejarah, di bumi Mowewe inilah para zending atau penginjil pertama kali menginjakkan kaki untuk menyebarkan ajaran kasih dan kedamaian, sebagaimana termaktub dalam kitab suci injil. “Saya mengajak umat Kristiani dapat menapaktilasi perjuangan para zending yang pada masa itu tentu saja tidaklah mudah, bahkan mereka harus berhadapan dengan kolonial dan banyak diantara para zending ditolak,” ucap Menag.
Menag menambahkan, berliku dan terjalnya perjuangan para zending, hari ini diperingati agar umat Kristiani mampu merawat dan meneruskan semangat kasih dan kedamaian untuk Indonesia yang lebih baik di segala bidang, makmur dan harmoni. Peran Gereja sebagai tempat meneruskan perjuangan, disaat perubahan sejarah yang besar ini, dipanggil untuk memberikan tanda – tanda yang lebih jelas tentang kehadiran dan kedekatan Tuhan.
“Sebagaimana dalam iman Kristen, bahwa Tuhan senantiasa mengampuni semua orang, saya mengajak kita sekalian tidak pernah jemu meminta pengampunan dengan harapan Tuhan akan mengawasi dan menuntun perjalanan kita untuk berbuat baik dan benar serta menerima belas kasih-Nya,” kata Menag.
Menag berharap Peringatan Jubileum 100 Tahun Injil ini berjalan sesuai agenda. Menag mengapresiasi kerja keras panitia dan Pemerintah Sulawesi Tenggara beserta jajarannya. (ba/mkd/mkd)